Pemerintah akan memberikan subsidi sebesar Rp 7 juta untuk setiap pembelian sepeda motor listrik berbasis baterai. Subsidi tahun ini ditargetkan mencapai 200.000 unit, dan 1 NIK hanya dapat menerima 1 subsidi.Saat mengajukan pembelian dengan subsidi ke diler, data konsumen akan diverifikasi sehingga subsidi tepat sasaran dan tidak diberi berulang. Saat ini, baru ada 3 merek motor yang memenuhi syarat untuk skema subsidi ini karena sudah memenuhi TKDN di atas 40%, yaitu Volta, Gesits, dan Selis.
untuk harga termurah keluaran Selis, ternyata ada yang ‘cuma’ dibanderol Rp9,50 juta per unitnya. Jika pembeli berhak mendapat subsidi, artinya hanya perlu membayar sekitar Rp2,5 juta atau kurang dari Rp3 juta. Dengan modal sebesar itu, bisa memboyong 1 unit motor listrik varian Selis Motor Listrik Eagle.
Atau, jika punya uang lebih, bisa membeli motor produksi Gesits Motor yang memiliki banderol harga termahal, hampir Rp29 juta per unit. Jika berhak mendapat subsidi, konsumen hanya perlu membayar sebesar Rp28 jutaan rupiah.
Bisa juga memilih motor listrik Volta dengan banderol harga berkisar Rp15 juta per unit. Jika disubsidi, hanya perlu rogoh kocek sekitar Rp8 juta sudah bisa bawa 1 unit motor listrik Volta.
Subsidi Kebesaran?
Sementara itu, Pengamat Otomotif Bebin Djuana mengatakan, besaran subsidi yang akan diberikan pemerintah sudah tepat.
“Saya rasa pas, sektor yang berkaitan dengan aktivitas masyarakat perlu dorongan bantuan pemerintah, seperti pencari nafkah di ojol (ojek online). Kalau mereka mau ganti kendaraan, kemampuan ekonomis belum mumpuni, kalo terbantu jadi baik sekali,” kata Bebin
Di sisi lain, dia menambahkan, subsidi akan mendorong peningkatan penjualan motor listrik di dalam negeri.
Namun, kata Bebin, subsidi juga akan menekan beban subsidi yang ditanggung pemerintah.
“Biar gimana pun ada budget pemerintah, subsidi mana yang dialihkan. Tentu pemerintah dengan hitung-hitungan ada asumsi satu kendaraan yang konsumsi BBM sekian, dalam setahun berapa yang digelontorkan untuk BBM sekelas biosolar, Pertalite, kalau berhasil beralih ke listrik ceritanya bakal beda,” kata Bebin.
Adapun tipe motor keluaran Selis yang diberikan insentif oleh pemerintah adalah E-Max dan Agats. Hal itu karena tingkat komponen dalam negeri (TKDN) E-Max sebesar 53,69% dan Agats sebesar 53,37%. Tentunya sudah di atas dari yang ditetapkan pemerintah yaitu TKDN 40%.
Kedua motor listrik tersebut sudah menggunakan baterai lithium. Untuk E-Max, bisa mencapai jarak 120 km dengan dukungan dua baterai lithium.
Motor listrik E-Max ditenagai dengan dinamo sebesar 1.200 Watt yang sudah kuat membawa penggunanya dengan kecepatan maksimal 60 km/jam dan juga dengan berat maksimal 200 kg.
“Motor listrik Selis ini akan mendapatkan subsidi sampai dengan Rp 7.000.000. Adapun harga sebelum subsidi pemerintah adalah Rp 22.000.000 dan Selis juga bisa memberikan subsidi tambahan sampai dengan Rp 5.000.000 sehingga motor listrik Selis E-Max bisa dibeli dengan harga Rp 10.000.000,” ungkap Direktur Operasional PT Gaya Abadi Sempurna Wi
Sementara itu di dealer motor listrik Volta di Jakarta Selatan mengatakan kalau ingin mendapatkan insentif dari pemerintah harus melakukan pengajuan terlebih dahulu.
“Itu pengajuan, kalau KTP-nya dilihat rakyat mampu nggak bakal dapat subsidi, biar lebih tepat sasaran intinya,” katanya kepada detikcom.
Dealer tersebut menuturkan bahwa motor listrik Volta yang mendapatkan insentif pemerintah hanyalah Volta 401, sementara Volta Mandala dan Volta Virgo tidak mendapatkan insentif. Sebab, tingkat komponen dalam negeri (TKDN)nya masih di bawah dari yang ditetapkan pemerintah.
Untuk harga Volta 401 saat ini dibanderol sekitar Rp 17 jutaan. Apabila insentif dari pemerintah sudah mulai berlaku, maka untuk harga Volta 401 bisa mencapai sekitar Rp 10 jutaan.