Pesawat PK-BVY milik maskapai Susi Air hangus terbakar di Bandara Paro, Distrik Paro, Nduga, Papua tengah. Sebuah pesawat Susi Air terungkap telah dibakar oleh KKB.
Presiden Susi Air Donal Fariz membeberkan kronologi pesawat Susi Air yang dibakar teroris KKB di Nduga, Papua. Donald mengatakan pesawat terbakar pada pukul 06.35 WIB pagi tadi.
Awalnya, Pesawat Susi Air Pilatus Porter PC 6/PK-BVY di Bandara Paro lost contact sekitar pukul 06.17 WIT, pada saat melaksanakan penerbangan dengan rute Timika-Paro-Timika dengan membawa 5 penumpang dan barang bawaan dengan total muatan 452 kg.
Dua jam kemudian Susi Air mendapati ELT pesawat dalam posisi aktif pukul 09.12 WIT. Perusahaan kemudian menjalankan kondisi emergency di internal perusahaan dengan mengirimkan pesawat lain mengecek posisi Pesawat dan kemudian ditemukan dalam kondisi terbakar di runway.
Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri menuturkan pesawat tersebut mengangkut lima penumpang, termasuk bayi. Mathius juga mengatakan pesawat tersebut dipiloti Captain Philips M, yang merupakan warga negara (WN) Selandia Baru.
Dia menjabarkan nama lima penumpang pesawat milik Susi Air, yaitu Demanus Gwijangge, Minda Gwijangge, Pelenus Gwijangge, Meita Gwijangge, dan Wetina W. Berikut fakta-faktanya:
Pesawat Susi Air Dibakar KKB
Pesawat Susi Air dengan nomor penerbangan SI 9368 terbakar saat berada di lapangan terbang Paro. Pesawat diduga dibakar kelompok kriminal bersenjata (KKB).
“Memang benar ada laporan tentang pesawat milik Susi Air yang dibakar KKB di Paro, Kabupaten Nduga,” kata Irjen Mathius seperti dilansir Antara.
Hingga saat ini polisi belum mengetahui pasti mengenai pilot bersama lima penumpang pesawat. Diduga pilot dan penumpang disandera.
“Belum diketahui nasib pilot beserta lima penumpang lainnya,” katanya.
Pilot dan Penumpang Disandera KKB
Nasib pilot pesawat tersebut belum diketahui hingga saat ini. Irjen Mathius mengaku belum mendapat kepastian terkait kondisi pilot dan lima penumpang lainnya.
“Belum diketahui nasib pilot beserta lima penumpang lainnya,” kata Mathius di Jayapura.
Sementara itu Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen Muhammad Saleh Mustafa menyebut Captain Philips yang jadi pilot Pesawat Susi Air itu dibawa kelompok KKB yang dipimpin Egianus Kogoya (EK).
“(Pilot Pesawat Susi Air) dibawa kelompok EK,” ujar Muhammad Saleh
Muhammad Saleh juga mengatakan penumpang pesawat dibawa KKB. Namun dia tidak menjelaskan soal kondisi terkini pilot beserta penumpang pesawat.
“Sedang kita cek berapa orang yang dibawa EK,” tegasnya.
Tim Gabungan Turun Tangan
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan saat ini timnya tengah mencari pilot pesawat Susi Air yang dibakar kelompok KKB di Kabupaten Nduga, Papua Tengah. Perkembangan terbaru terkait proses pencarian akan disampaikan nanti.
“Terkait dengan perkembangan dari pilot dan penumpang yang diamankan oleh KKB saat ini sedang dalam pencarian tim gabungan dari Operasi Damai Cartenz,” kata Listyo dalam konferensi pers yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden.
“Saat ini sedang melakukan operasi pencarian. Untuk hasilnya nanti akan kami informasikan,” lanjutnya.
Pesawat untuk Evakuasi Petugas Puskesmas
Irjen Mathius menjelaskan penyebab pesawat Susi Air dibakar teroris kelompok KKB. Aksi itu rupanya berawal dari tindakan pengancaman kepada petugas puskesmas.
“Ada pengancaman terhadap pekerja puskesmas,” kata Mathius.
Menurut dia pesawat Susi Air tersebut awalnya bakal digunakan untuk mengevakuasi petugas puskesmas yang menjadi korban pengancaman. Namun pesawat itu justru dibakar oleh KKB.
“Kita berusaha untuk evakuasi. Namun kemarin pesawat yang kita kirim tadi pagi ya dibakar,” katanya.
KKB Egianus Kogeya Akui Bakar Pesawat KKB
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) atau KKB Papua mengakui membakar pesawat Susi Air. KKB juga mengakui telah menyandera pilot pesawat tersebut.
“Kami TPNPB KODAP III Ndugama-Derakma sudah membakar satu pesawat Jenis Susi Air nomor registrasi PK-BvY di lapangan terbang distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua,” tulis TPNPB dalam keterangan tertulis.
Pembakaran dan penyanderaan ini dipimpin oleh Egianus Kogeya. KKB juga mengatakan telah membawa sandera keluar dari Nduga.