Contoh teks negosiasi harus diketahui sebagai referensi jika seseorang ingin bernegosiasi atau berunding dengan orang atau pihak lain. Ini diperlukan agar kedua belah pihak menemukan kesepakatan tentang masalah tersebut.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), negosiasi adalah proses perundingan antara satu pihak (kelompok atau organisasi) dengan pihak lain (kelompok atau organisasi) dengan cara berunding untuk mencapai kesepakatan bersama.
Negosiasi ini cukup umum dilakukan dalam keseharian. Beberapa contoh situasi yang biasanya terjadi proses negosiasi yaitu jual beli, penawaran barang, penawaran kerja sama, hingga negosiasi dengan rekan kerja atau atasan.
Proses negosiasi dalam jual beli umumnya dilakukan secara lisan. Sementara, dalam kondisi lainnya seperti penawaran barang atau penawaran kerja sama, umumnya negosiasi dilakukan dalam bentuk tertulis.
Untuk memahami teks negosiasi dengan lebih detail, beberapa contoh berikut ini bisa menjadi referensi. Contoh-contoh yang disajikan dilengkapi dengan penjelasan struktur agar pembaca semakin paham.
1. Contoh Teks Negosiasi dengan Tukang Becak
Orientasi
Calon penumpang: “Bang, ke Pasar Sentral berapa?”
Permintaan
Tukang becak: “10 ribu, Mbak.”
Calon penumpang: “Yah, kok mahal banget Bang, 5 ribu aja.”
Tukang becak: “Aduh, kemurahan Mbak. Pasar Sentral kan jauh.”
Pemenuhan
Calon penumpang: “Iya deh, saya tambah jadi 7 ribu, gimana?”
Penawaran
Tukang becak: “Naikin dikit Mbak, jadi 8 ribu.”
Persetujuan
Calon penumpang: “Baiklah Bang, saya setuju. Antar ke Pasar Sentral ya, Bang.”
Penutup
Tukang Becak: “Baik, silakan naik, Mbak.”
2. Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Sepatu
Orientasi
Penjual: “Permisi, ada yang bisa saya bantu?”
Pembeli: “Iya, ini kak.”
Penjual: “Apa kak, mau beli apa?”
Permintaan
Pembeli: “Sepatu slop kak.”
Pembeli: “Ini ada ukuran yang 38 kak?”
Pemenuhan
Penjual: “Ini adanya yang ukuran 39 kak, yang 38 kosong.”
Penawaran
Pembeli: “Jadinya… berapa kak harganya yang ukuran 39?”
Penjual: “Rp75 ribu kak.”
Pembeli: “Tidak boleh kurang? Di lantai 1 harganya Rp 65 ribu lho kak?”
Penjual: “Di sini boleh kurang kak. Ya beli di sini saja kak.”
Pembeli: “Boleh 50 kak?”
Penjual: “Wah.. kalau itu belum boleh kak. Naik sedikit kak?”
Pembeli : “Rp55 ribu bagaimana kak?”
Persetujuan
Pembeli: “Ya sudah ini saja kak.”
Penjual: “Mau dibungkus plastik saja atau pakai kardusnya kak?”
Pembeli: “Terserah saja kak.” (sambil menyerahkan uang Rp 55 ribu)
Penutup
Penjual: “Terima kasih.”
Pembeli: “Sama sama.”
3. Contoh Teks Negosiasi Kenaikan Gaji
Orientasi
Wakil Karyawan: “Selamat siang Pak…”
Wakil Perusahaan: “Selamat siang. Saya Ahmad Suhartono, wakil dari perusahaan, ini dengan siapa?”
Wakil Karyawan: “Saya Agus, pak sebagai perwakilan dari karyawan.”
Permintaan
Wakil Perusahaan: “Sebenarnya ada apa? semua karyawan di sini melakukan demonstrasi. Kalau begini caranya, perusahaan bisa bangkrut dan berdampak pada PHK karyawan.”
Wakil Karyawan: “Kami hanya ingin memiliki nasib yang lebih baik pak. Selama ini kami sudah bekerja keras untuk perusahaan, namun gaji yang kami terima tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan kami. Kami ingin menuntut gaji kami ditingkatkan menjadi 4 juta perbulan.”
Wakil Perusahaan: “Itu tidak mungkin. Perusahaan sudah menanggung beban terlalu berat. Apalagi ada tunjangan dan uang lembur.”
Wakil Karyawan: “Jika tidak bisa maka kami akan tetap mogok kerja pak.”
Pemenuhan
Wakil Perusahaan: “Jangan seperti itu, mari cari jalan keluarnya. Saya akan mengusulkan kenaikan UMP sampai Rp 3,2 juta kepada direksi.”
Penawaran
Wakil Karyawan: “Pak, ini Ibu kota, semua harga kebutuhan pokok mahal. Tolong dinaikkan lagi pak.”
Wakil Perusahaan: “Nanti saya akan mengusulkan ke direksi Rp 3,5 juta.”
Wakil Karyawan: “Tapi, usahakan lebih dari itu Pak, kami akan bekerja dengan lebih giat lagi.”
Persetujuan
Wakil Perusahaan: “Baiklah akan saya coba. Tolong sampaikan pada teman-teman untuk kembali bekerja jika tidak maka perusahaan dapat memberikan sanksi.”
Penutup
Wakil Karyawan: “Baiklah pak. Terima kasih. Kalau begitu saya pamit dulu.”
Wakil Perusahaan: “Baik, silakan.”
4. Contoh Teks Negosiasi Pengumpulan Tugas
Orientasi
Andi: “Assalamualaikum bu, maaf mengganggu waktunya.”
Guru: “Waalaikumsalam, apakah ada kebutuhan?”
Andi: “Saya datang ke sini terkait dengan tugas yang diberikan kepada saya minggu lalu, saya belum bisa mengambilnya hari ini.”
Guru: “Kalau belum, berarti kamu tidak punya nilai untuk tugas itu. Bagaimanapun, kamu harus mengirimkannya hari ini, jika tidak, kamu tidak akan mendapat nilai.
Permintaan
Andi: “Saya sudah sakit selama enam hari, Bu, jadi saya tidak bisa mengerjakan tugas yang Ibu berikan. Saya mohon untuk mempertimbangkannya.
Pemenuhan
Guru: “Sebenarnya, saya tidak mau menerima alasan apapun. Tapi karena kamu ingin datang menemui ibu, saya memberimu kesempatan untuk mengerjakan pekerjaan rumahmu dalam satu hari.”
Penawaran
Andi: “Tidak bisa ditambah bu, satu hari terlalu singkat. Bagaimana kalau dua hari, Bu?”
Guru: “Begini saja, pilih satu hari tapi kamu berpeluang mendapat nilai A atau dua hari tapi nilai maksimalmu B, bagaimana denganmu?”
Persetujuan
Andi: “Bingung bu, saya pilih dua hari saja bu.”
Penutup
Guru: “Yasudah Andi, saya sedang menunggu pekerjaan saya, hati-hati jangan sampai lupa.”
5. Contoh Teks Negosiasi Waktu Pelaksanaan Ujian
Orientasi
Guru: “Anak-anak, minggu depan akan dilaksanakan ulangan harian tentang Teks Negosiasi. Kalian harus mempersiapkan dengan baik untuk mendapatkan hasil yang maksimal.”
Permintaan
Siswa: “Jangan minggu depan Bu. Tugas sudah banyak dan belum selesai, ditambah tugas dari mapel lain.”
Pemenuhan
Guru: “Jadi kalian keberatan jika ulangan hariannya dilaksanakan minggu depan?”
Siswa: “Iya, Bu.”
Guru: “Kalau begitu kapan kalian siap untuk ulangan harian?”
Penawaran
Siswa: “Minggu depannya lagi saja Bu.”
Persetujuan
Guru: “Baiklah. Tapi, karena materi bab teks negosiasi sudah selesai, apa kalian punya usul apa yang akan kita lakukan minggu depan?”
Siswa: “Minggu depan kita praktek saja bu untuk bernegosiasi. Gimana, Bu?”
Penutup
Guru: “Wah. Ide bagus.”
6. Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Gitar
Orientasi
Pembeli: “Bu saya mau beli gitar ini, kira-kira berapa harganya?”
Penjual: “Kalau gitar yang itu harganya 750 ribu, nak.”
Permintaan
Pembeli: “Harganya boleh kurang nggak, bu?”
Pemenuhan
Penjual: “Hmm, boleh saja. Mau nawar berapa?”
Penawaran
Pembeli: “500 ribu, bisa nggak ya?”
Penjual: “Wah, kalau segitu nggak bisa, nak.”
Pembeli: “Kalau 600 ribu?”
Persetujuan
Penjual: “Belum, nak. Naik sedikit lagi, 650 ribu ibu berikan gitar ini.”
Pembeli: “Baiklah bu, saya setuju.”
Penutup
Pembeli: “Ini uangnya ya, bu. Terima kasih.”
Penjual: “Sama-sama, nak.”
7. Contoh Teks Negosiasi Lokasi Study Tour
Orientasi
Wali Kelas: “Anto, bagaimana rencana Study Wisata ke Jawa Timur Park, apakah semua anggota kelas setuju?”
Permintaan
Ketua Kelas: “Saya sudah berbicara dengan mereka Bu, cuma ada usulan study wisatanya diganti ke Pantai Kuta aja Bu.”
Wali Kelas: “Wah, kenapa pada minta seperti itu?”
Ketua Kelas: “Karena sekolah kita sudah sering ke Jawa Timur Park, Bu. Sedangkan, Pantai Kuta belum pernah sama sekali.”
Pemenuhan
Wali Kelas: “Tapi ibu sudah bicarakan rencana ini ke bapak kepala sekolah dan beliau sudah setuju.”
Ketua Kelas: “Iya Bu, tetapi jika ke rencana semula sepertinya banyak teman-teman yang tidak ikut.”
Wali Kelas: “Aduh bagaimana yah, padahal Ibu sudah mempersiapkan semuanya.”
Penawaran
Ketua Kelas: “Begini saja Bu, biar saya dan teman-teman yang menghadap ke kepala sekolah dan membicarakan tentang rencana studi ke Pantai Kuta.”
Persetujuan
Wali Kelas: “Baiklah kalau begitu, secepatnya kamu bicara dengan beliau, laporkan ke Ibu hasilnya.”
Penutup
Ketua Kelas: “Baik Bu.”
Wali Kelas: “Baik, sama-sama.”
8. Contoh Teks Negosiasi Singkat Pelaksanaan Outbound Sekolah
Orientasi
Irwan: “Selamat siang, Pak.”
Kepsek: “Siang, masuk Wan! Ada apa?”
Permintaan
Irwan: “Ini Pak, ada proposal acara LDK untuk bulan depan.”
Kepsek: “Coba Bapak lihat! Ini acara puncaknya di luar sekolah?”
Irwan: “Iya, Pak. Rencananya di Kandang Badak, Gunung Pangrango, Cibodas.”
Pemenuhan
Kepsek: “Kalau begitu mohon maaf, Bapak tidak bisa izinkan. Risikonya terlalu besar untuk dilaksanakan di luar sekolah, apalagi di gunung. Bagaimana kalau di sekolah saja? Biayanya sedikit, tanggung jawabnya pun tidak terlalu berat.”
Penawaran
Irwan: “Kami sudah memikirkan soal itu, Pak. Kandang Badak tidak terlalu tinggi. Kami juga akan mengikutsertakan alumni. Soal biaya 50% ditanggung alumni, tapi dengan syarat acara outbound diadakan di luar.”
Persetujuan
Kepsek: “Begitu ya? Baiklah, nanti akan Bapak pertimbangkan.”
Penutup
Irwan: “Terima kasih, Pak.”
9. Contoh Teks Negosiasi Penawaran Produk
Orientasi
Penjual: “Halo, saya ingin menawarkan produk kami kepada Anda.”
Calon pembeli: “Produk apa yang ingin ditawarkan?”
Penjual: “Produk kami adalah alat pembersih lantai yang efisien dan hemat listrik. Kami menawarkan harga spesial kepada pelanggan baru sebesar Rp500 ribu per unit.”
Permintaan
Calon pembeli: “Apakah ada diskon tambahan jika saya membeli lebih dari satu unit?”
Pemenuhan
Penjual: “Kami bisa memberikan diskon tambahan sebesar 10% jika Anda membeli 3 atau lebih unit.”
Penawaran
Calon pembeli: “Apakah bisa diskonnya jadi 15%?”
Penjual: “Waduh, kalau begitu tidak bisa. Maksimal diskon yang bisa kami berikan 12%. Bagaimana?”
Persetujuan
Calon pembeli: “Baik, saya akan mempertimbangkannya. Saya akan memberitahu Anda keputusannya besok.”
Penutup
Penjual: “Baik, kami tunggu kabarnya.”
Calon Pembeli: ” Baik, mba.”
10. Contoh Teks Negosiasi Singkat Jual-Beli Mangga
Orientasi
Pembeli: “Berapa harga sekilo mangga ini, Bang?”
Penjual : “Tiga puluh ribu, Bu. Murah.”
Permintaan
Pembeli: “Boleh kurang ‘kan, Bang?”
Pemenuhan
Penjual : “Belum boleh, Bu. Barangnya bagus lo, Bu. Ini bukan karbitan. Matang pohon.”
Penawaran
Pembeli: “Iya, Bang, tapi harganya boleh kurang ‘kan? Kan lagi musim, Bang. Rp20.000 saja, ya?”
Penjual : “Belum boleh, Bu. Rp28.000. , ya, Bu. Biar saya dapat untung, Bu.”
Persetujuan
Pembeli: “Baiklah, tapi saya boleh milih sendiri, ya Bang?”
Penjual : “Asal jangan pilih yang besar-besar, Bu. Nanti saya bisa rugi.”
Penutup
Pembeli: “Iya, Bang, yang penting saya dapat mangga yang bagus.”
Penjual : “Saya jamin, Bu. Kalau ada yang busuk boleh ditukarkan.”
Pembeli: “Baiklah, saya ambil 3 kilo, ya, Bang.”
11. Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Laptop
Orientasi
Pembeli: “Mas saya ingin beli laptop Dell, apakah di sini ada?”
Penjual: “Ada Mas, ini Mas, ada beberapa pilihan warna.”
Pembeli: “Berapa harganya mas untuk yang warna abu-abu ini?”
Penjual: “Semua warna harganya sama, Rp13.150.000.”
Permintaan
Pembeli: “Harganya boleh kurang enggak mas?”
Pemenuhan
Penjual: “Paling pasnya Rp12.689.000.”
Penawaran
Pembeli: “Boleh dikurangi lagi enggak mas?”
Penjual: “Wah, harga segitu rasanya tidak bisa.”
Persetujuan
Pembeli: “Baiklah Mas, saya setuju, ini uangnya.”
Penutup
Penjual: “Baik Mas, kalau begitu saya siapkan barangnya.”
12. Contoh Teks Negosiasi Memilih Sekolah
Orientasi
Anak: “Ayah, setelah lulus aku mau sekolah di SMA.”
Penawaran
Ayah: “Loh, kenapa di SMA, nak? Padahal ayah ingin kamu sekolah di SMK saja.”
Anak: “Kok di SMK sih, Yah? Kenapa memangnya?”
Ayah: “Begini.. Di SMK itu lulusnya bisa langsung terjun ke dunia kerja.”
Persetujuan
Anak: “Ohhh gitu Yah, iya deh aku setuju kalau gitu.”
Penutup
Ayah: “Baguslah kalau kamu memang setuju.”